KISAH KEPALA MIN BANDAR KIDUL MERAIH PENGHARGAAN SATYALANCANA PENDIDIKAN DARI PRESIDEN JOKO WIDODO


Setiap negara mempunyai cara dalam memberikan penghargaan terhadap warganya yang telah menorehkan prestasi. Indonesia sudah lama memberikan reward kepada masyarakat yang telah menyumbangkan pemikiran , tenaga lebih dalam berbagai bidang. Penghargaan tersebut harus diusulkan oleh kementerian terkait. Satyalancana pendidikan merupakan bentuk penghargaan dibidang pendidikan. Diberikan kepada orang-orang yang telah berjasa memajukan , mengembangkan dunia pendidikan.

Kepala MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri Jawa Timur, Ibu EMI ROSYIDAH,M.Pd.I, 44 tahun adalah penerima penghargaan Satyalancana Pendidikan pada tanggal 27 September 2014 kemarin, merupakan momentum yang tidak terlupakan oleah beliau. Beliau tak menduga dapat berdiri diantara jajaran penerima Satyalancana pendidikan dari Presiden RI Joko Widodo. Penghargaan tersebut diterimakan oleh Wakl Presiden Yusuf Kala di Istora Senayan Jakarta, tepatnya pada puncak peringatan Hari Guru Nasional. Beliau satu-satunya perempuan penerima Satyalancana Pendidikan dari Kementerian Agama RI disamping Ki Agus Faisa, Kepala MTsN Palembang dan Anwar Kepala MAN Buleleng

Penghargaan  tersebut tidak terlepas dari jerih payahnya selama ini. Debutnya didunia penddikan diawali tahun 1988 selepas dia lulus PGAN Kota Kediri. Karena faktor ekonomi dia tidak bisa melanjutkan kuliah seperti teman-temannya. tidak putus asa beliau menjadi tenaga Sukwan TK Perwanida Bandar Kidul Kota Kediri.Keinginan kuat untuk kuliah didapatkan tahun 1992 di STITM (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah) Kediri, seiring keberuntungannya menjadi PNS di lingkunan Kementerian Agama Kota Kediri. Keterpanggilan jiwa sosial dan peduli lingkungan sudah menjadi bagian hidupnya. Sejak remaja beliau aktif di remaja masjid, karang taruna bahkan mengajar paket A bagi usia lanjut pernah digelutinya. Tidak jarang sepulang mengajar paket A beliau diberi hasil panen muridnya berupa jagung, padi dan hasil kebun lainnya.

Sebetulnya tugas awal beliau sebagai PNS adalah sebagai guru MI karena pimpinan tahu bahwa dia lama berkiprah di dunia pra sekolah maka, dia ditempatkan di RA Banjarmlati Kota Kediri. Beliau pantang tolak tugas, menjadikan pekerjaan sebagai ibadah merupakan prinsip hidupnya. Dari RA Banjarmlati dialihtugaskann ke RA Al Irsyad, kemudian dipercaya menjadi Kepala RA Perwanda selama 8 tahun. Tahun 2007 amanah yang sangat besar dibebankan padanya. Ditugaskan menjadi Kepala MIN Semampir Kota Kediri. Lingkungan pengemis dan gelandangan juga lokalisasi . Siswa kelas 1 sampai 6 tidak lebih dari kisaran 50-65 anak ,jika hujan lingkungan Madrasah MIN semampir banjir selutut orang dewasa.

Bagaimana menjual MIN Semampir supaya diminati merupakan tantangan tersendiri bagi beliau. Perjuangan diawali dengan promosi door to door, masuk kelompok pengajian bapak-bapak, ibu-ibu untu promosi , tetapi langkah itu sama sekali belum membuahkan hasil . Belum ada perubahan yang signifikan terhadap rekrutmen penerimaan siswa baru.  Mayoritas siswa menjadikan pengemis sebagai pekerjaan.. Dilakukan sore hari bahkan kadang setiap Jum'at memberikan penyuluhan, pendekatan kepada siswa, orang tua untuk tidak mengemis waktu sekolah dengan menggunakan seragam. Hal ini membawa hasil dengan aktifnya siswa untuk sekolah pada hari Jum'at. Untuk memberikan pengertian agar tidak mengemis sangat sulit karena orangtua menjadikan pengemis sebagai profesi. Sangat biasa jika suatu saat siswa lama tidak masuk yang dilakukan bukan Home Visit tapi mencari dimana siswa ke garuk satpol PP menjemput, merekomendasikan pada panti sosial sudah menjadi hal yang biasa beliau lakukan.

Perjuangan belum selesai , Bagaimana menambah peserta didik selalu dusahakan bersama guru dan tenaga lain di Madrasah tersebut saling sharing, evaluasi terhadap program untuk kemajuaan lembaga dilakukan. Beliau juga sharing dengan mahasiswa D 2 nya STITM di sore hari yang mayoritas guru dan kepala TK/RA. Beberapa Mahasiswa mengusulkan kegiatan di MIN Semampir berupa lomba mewarnai untuk tingkat TK/RA kelompok B yang akan masuk pendidikan dasar. Gayung bersambut, diadakanlah dari BRI. Tetapi ketika beberapa peserta lomba ditanya ingin sekolah di mana nantinya tidak ada satupun yang ingin melanjutkan di MIN Semampir dengan alasan sekolahnya jelek. Padahal peserta berkisar 200-250 anak menjadikan kegiatan lomba sebagai agenda tahunan agar masyarakat mengenal MIN Semampir.

Dari jawaban anak-anak tersebut memotivasi Ibu Emi Rosyidah  untuk membuat berbagai bentuk proposal dari dinas terkait.Melalui perjuangan yang tidak mudah untuk meyakinkan Kanwil Kementerian Agama Jawa Timur bahwa MIN Semampir membutuhkan sentuhan dana. Alhamdulillah usaha itu berhasil dengan diberikannya rehab kelas dan sebidang tanah untuk pengembangan Madrasah ke depan. Berakir rakit ke hulu berenang renang ketepian  itu benar adanya siswa MIN Semampir peminatnya membludak menjadi 400 siswa dengan rombongan belajar rata-rata 4 kelas setiap jenjangnya. Mempunyai Campus I, campus II lengkap dengan mushola pemberian donatur dari seorang tentara Negara Qatar yang diberi nama mushola Ar-Rosyid. Mempunyai beberapa armada antar jemput untuk memudahkan siswa yang jauh dari MIN Semampir untuk bersekolah.Kepala, guru, paguyuban kelas, komite, tokoh masyarakat saling bahu membahu untuk memajukan madrasah. Hal inilah yang membawa Emi Rosyidah menjadi sang juara pada kompetisi kepala SD?MI juara I tingkat kecamatan, tingkat Kota Kediri tahun 2013 dan juara III propinsi yang diadakan oleh Kemendikbud.
Padatahun yang sama Kementerian Agama mengadakan kompetisi Kepala MI. Ibu Emi Rosyidah mendapatkan juara I tingkat propinsi dan juara I tingkat Nasional. Reward uang, laptop, printer Alhamdulillah beliau dapatkan. Berkesempatan mengikuti capacity building di Adelaide Negara bagian Australia Selatan beliau ikuti. Beliau bercerita tnpa bermaksud riya’ atau sombong. Hanya semata-mata berharap bias menjadi memotivasi bagi yang lain.

Selain bertugas sebagai Kepala MI. beliau juga sebagai Dosen   di PGMI IAIT Tribakti mata kuliah srategi pembelajaran dan profesi keguruan dan di LPTK Tadika Puri mengajar psikologi perkembangan dan bimbingan konseling . Seiring berjalannya waktu karena tugas di  MIN Semampir  sudah hampir 8 tahun. Penyelenggara tugas dia dapatkan menjadi Kelapa MIN Bandar Kidul dia jalani. Sebuah madrasah di daerah Kauman. Lingkungan pondok pesantren, mempunyai keunikan tersendiri. Menjadikan guru, tenaga yang lain sebagai partner, team work yang solid untuk memajukan madrasah dengan keikhlasan, kesungguhan, ini terbukti dengan pelaksanaan AKSIOMA (Ajang Kreasi Seni dan Olah Raga Madrasah) tingkat MI, MIN Bandar Kidul menyabet juara umum dari 16 macam lomba juara I diraih sebanyak 10 macam lomba dan berhaak ikit kompetisi tingkat Jawa Timur Mei nanti. Mudah-mudahan kontingen Kota Kediri bias meraih kejuaraaan.

Ditengah-tengah kesibukannya menggeluti pekerjaan suatu hari Ibu Emi ROsyidah mendapatkan email dan telepon dari Kemenag pusat dan Kemendikbud untuk diusulkan mendapatkan Satyalancana pendidikan dengan syarat harus mengumpulkan essay diri, portofolio, PTS, PTK, Jurnal Artikel, piagam penghargaan dari Menteri, Gubernur, Bupati/Walikota, Alhamdulillah semua bisa dipenuhi dan melenggangkan Ibu Emi Rosyidah lolos seleksi Kesektetariatan Negara dan mendapatkan penghargaan dari Presiden joko Widodo
Sekali lagi beliau mengungkapkan tanpa bermaksud pamer, mudah-mudahan ini bisa memotivasi yang lain untuk sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan. Bekerja dengan hati. Satu hal yang menjadi dilemma Beliau, sertifikasinya tidak cair karena sertifikat pendidiknya guru professional RA. Semoga ada jalan keluar.Amiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JADWAL KEGIATAN EKSTRAKULIKULER HARI SABTU SEMESTER 2

STUDY TOUR YOGYAKARTA

MI Negeri 2 Kota Kediri Menuju Adiwiyata Provinsi