kesulitan Administrasi Keuangan Di MI Negeri Bandar Kidul
KESULITAN ADMINISTRASI KEUANGAN SATUAN KERJA MI NEGERI BANDAR KIDUL
Oleh: M.S. MUHTAR
MI Negeri adalah lembaga pendidikan setingkat Sekolah dasar yang memiliki kewenangan khusus dalam pengelolaan keuangan sendiri. Gaji, Tunjangan, Honorarium, dll. Untuk itu diperlukan personil-personil yang mampu dalam pengelolaan tersebut.
Dalam tahun –tahun terakhir ini system penglolaan dan pelaporan sudah menggunakan system komputerisasi, dengan system tersebut memang sangat memudahkan dalam pengerjaan dan pelaporannya, apalagi dengan dukungan aplikasi – aplikasi khusus keuangan seperti :SAKPA, SIMAKBMN, GPP, DJA, TVS, SPM, RKAKL, BELPEG,APLIKASI PP 39, APLIKASI DIPA dll .
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah SDM yang dimiliki satker – satker itu belum cukup dalam menjalankan pengoperasian aplikasi tersebut. Selain itu system – system yang digunakan dalam pengelolaan keuangan masih tingkatan beta dan perlu pemutakhiran .
Hal- hal tersebut itu yang semakin menambah permasalahan, yang mana dalam kurun waktu tertentu harus mengupdate aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan SDM yang dimiliki satker yang kebanyakan berbasic pendidikan akan mengalami kesulitan lagi dalam proses tersebut.
Tidak hanya satker kami saja yang mengalami kesulitan – kesulitan itu akan tetapi satker lain juga mengalami permasalahan yang sama bahkan satker induk kami pun mengalami hal serupa.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut bagi personil tim pengelola keuangan satker harus memperkaya diri dengan kemampuan teknologinya, agar dalam menghadapi system administrasi keuangan yang terus berkembang ini agar tidak mengalami kekeliruan yang mengakibatkan kesalahan yang fatal.
Oleh: M.S. MUHTAR
MI Negeri adalah lembaga pendidikan setingkat Sekolah dasar yang memiliki kewenangan khusus dalam pengelolaan keuangan sendiri. Gaji, Tunjangan, Honorarium, dll. Untuk itu diperlukan personil-personil yang mampu dalam pengelolaan tersebut.
Dalam tahun –tahun terakhir ini system penglolaan dan pelaporan sudah menggunakan system komputerisasi, dengan system tersebut memang sangat memudahkan dalam pengerjaan dan pelaporannya, apalagi dengan dukungan aplikasi – aplikasi khusus keuangan seperti :SAKPA, SIMAKBMN, GPP, DJA, TVS, SPM, RKAKL, BELPEG,APLIKASI PP 39, APLIKASI DIPA dll .
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah SDM yang dimiliki satker – satker itu belum cukup dalam menjalankan pengoperasian aplikasi tersebut. Selain itu system – system yang digunakan dalam pengelolaan keuangan masih tingkatan beta dan perlu pemutakhiran .
Hal- hal tersebut itu yang semakin menambah permasalahan, yang mana dalam kurun waktu tertentu harus mengupdate aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan SDM yang dimiliki satker yang kebanyakan berbasic pendidikan akan mengalami kesulitan lagi dalam proses tersebut.
Tidak hanya satker kami saja yang mengalami kesulitan – kesulitan itu akan tetapi satker lain juga mengalami permasalahan yang sama bahkan satker induk kami pun mengalami hal serupa.
Untuk mengatasi kesulitan tersebut bagi personil tim pengelola keuangan satker harus memperkaya diri dengan kemampuan teknologinya, agar dalam menghadapi system administrasi keuangan yang terus berkembang ini agar tidak mengalami kekeliruan yang mengakibatkan kesalahan yang fatal.
Komentar