Upaya meningkatkan pendidikan bhs arab di MI Negeri bandar kidul
Upaya Pengembangan Pendidikan Bhs Arab Di MI Negeri Bandar Kidul
Oleh: M.S. Muhtar
Bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an, bahasa komunikasi dan
informasi umat Islam. Bahasa Arab juga merupakan kunci untuk mempelajari
ilmu-ilmu lain. Dikatakan demikian, karena buku-buku berbagai macam ilmu
pengetahuan pada zaman dahulu banyak ditulis dengan menggunakan bahasa
Arab. Jadi, jika ingin menguasai ilmu dalam buku-buku tersebut, terlebih dahulu
harus belajar bahasa Arab.
Dalam fase perkembangannya, yakni pada tahun 1973, bahasa Arab telah
dijadikan sebagai bahasa resmi dalam lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) yang sekaligus meningkatkan kedudukan bahasa Arab itu sendiri. Karena
itulah tidak berlebihan jika pengajaran bahasa Arab sekarang ini perlu
mendapatkan penekanan dan perhatian seksama, mulai dari tingkat dasar sampai
pada lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta, umum maupun
agama, untuk digalakkan dan diajarkan. Dalam pengajarannya tentunya harus
disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan siswa.
Dalam pelaksanaannya pemberian pelajaran bahasa Arab sekarang ini tidak
hanya diajarkan di pondok-pondok pesantren saja tetapi sudah dikembangkan
dalam lembaga pendidikan formal bahkan dicantumkan dalam mata pelajaran
tersendiri di sekolah-sekolah khususnya yang berada di bawah naungan yayasan
Islamiyyah. Seperti MI (Madrasah Ibtidaiyyah) untuk tingkat dasar yang setara
dengan SD, MTs (Madrasah Tsanawiyah) yang setara dengan SMP, MA
(Madrasah Aliyah) yang setara dengan SMA dan untuk Perguruan Tinggi
contohnya adalah STAIN.
Namun, meskipun bahasa Arab sudah masuk dalam mata pelajaran
tersendiri di sekolah-sekolah, tidak semudah membalikkan telapak tangan siswa
dapat menyerap, memahami, serta menguasai materi bahasa Arab yang telah
diajarkan. Banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menyerap dan memahami,
apalagi menguasai materi bahasa Arab yang telah diajarkan oleh gurunya.
Bahkan banyak di antara mereka yang menganggap bahasa Arab sebagai momok
yang menakutkan karena terlalu dibebani dengan sederet hafalan-hafalan teks
berbahasa Arab. Jadi yang dipermasalahkan sekarang adalah bagaimana
meningkatkan kualitas berbahasa Arab yang masih dianggap oleh siswa sebagai
bahasa yang sulit atau bahkan dipandangnya sebagai momok yang menakutkan.
Hal ini merupakan tantangan yang segera harus diupayakan pemecahannya. Di
sini, peranan guru atau pendidik dan pakar bahasa Arab sangat dinantikan.
Adapun kurang berhasilnya pembelajaran bahasa Arab banyak dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
maupun faktor yang dipengaruhi oleh guru yang kurang memahami arti penting
ketepatan pemberian materi dan penggunaan metode serta strategi yang
produktif, aktif dan menyenangkan.
Untuk dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajarannya penting
sekali akan adanya guru bahasa Arab yang professional yang benar-benar
menguasai bahasa Arab, baik tentang kaidah ketatabahasaan Arab maupun
keterampilannya dalam berbahasa Arab. Selain itu, yang lebih utama untuk
diperhatikan oleh guru adalah unsur kreatif dalam mengajarkan materi bahasa
Arab, yaitu dalam perencanaan serta penggunaan berbagai macam strategi
pembelajaran bahasa Arab yang sesuai dengan materi yang akan diajarkannya
tentunya dengan memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Itu semua ditujukan
agar siswa benar-benar dapat menerima, memahami dan menguasai materi
bahasa Arab yang telah diajarkan, tanpa harus mengalami kejenuhan selama
proses pembelajaran bahasa Arab berlangsung.
Pembelajaran yang menarik berarti mempunyai unsur “menggelitik” bagi
siswa untuk diikuti. Dengan begitu siswa mempunyai motivasi untuk terus
mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran
yang cocok dengan suasana yang terjadi dalam diri siswa. Jika siswa tidak
senang, pasti juga siswa tidak ada perhatian. Ujung-ujungnya siswa akan pasif,
jenuh, dan masa bodoh. Guru yang baik harus mampu menangani masalah
tersebut.
Menyenangkan atau tidaknya proses pembelajaran bahasa Arab yang
berlangsung akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran
bahasa Arab. Jika dari awal proses pembelajaran bahasa Arab ini sudah
diterapkan berbagai macam strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
maka tidak mustahil siswa akan semakin semangat, semakin termotivasi untuk
terus belajar bahasa Arab. Karena itulah penentuan strategi yang tepat ini
sangatlah penting untuk diperhatikan oleh para guru atau calon guru bahasa Arab.
Madrasah Ibtidaiyyah MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri adalah salah satu
lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Departemen Agama,
memiliki beberapa keunggulan-keunggulan dalam beberapa bidang, diantaranya
adalah menjadi salah satu MI Unggulan Di Kota Kediri. Yang artinya
pembelajaran di MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri ini dijadikan sebagai MI
percontohan untuk MI lain se-Kota Kediri, baik dalam dalam
pelajaran-pelajaran umum maupun agama.
Pelajaran bahasa Arab sesuai dengan kurikulum terbaru mulai diterapkan
pada kelas IV. Namun di MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri, pelajaran bahasa Arab mulai
diterapkan dalam mata pelajaran tersendiri sejak kelas I. Pelajaran bahasa Arab
pada kelas I ini ditujukan sebagai pengenalan atau pelatihan untuk dapat
memasuki materi pelajaran bahasa Arab di kelas IV. Bahasa Arab di kelas I ini
hanya diajarkan tentang mufradat dan percakapan, sementara untuk struktur
kalimat mulai diajarkan di kelas IV. Adapun untuk pembelajaran bahasa Arab di
MI tersebut sudah mulai ditekankan pada 4 keterampilan berbahasa yang
meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis Arab,
terutama adalah keterampilan berbicara. Hal ini sesuai dengan diterapkannya
praktek bercakap-cakap dengan bahasa Arab dengan cara siswa
mendemonstrasikan materi bahasa di depan kelas baik secara individual maupun
dengan berpasang-pasangan. Dengan adanya demonstrasi percakapan bahasa
Arab tersebut, siswa menjadi lebih aktif dalam kelasnya.
Jadi, dalam pelajaran bahasa Arab itu siswa dituntut untuk lebih aktif dalam
proses pembelajarannya. Tentunya untuk menarik keaktifan siswa, guru bahasa
Arabpun telah menyiapkan berbagai macam strategi pembelajaran yang bisa
membuat siswa tertarik untuk aktif di dalam proses pembelajarannya tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengembangkan
lebih lanjut tentang berbagai macam strategi pembelajaran bahasa Arab
di MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri
Oleh: M.S. Muhtar
Bahasa Arab merupakan bahasa al-Qur’an, bahasa komunikasi dan
informasi umat Islam. Bahasa Arab juga merupakan kunci untuk mempelajari
ilmu-ilmu lain. Dikatakan demikian, karena buku-buku berbagai macam ilmu
pengetahuan pada zaman dahulu banyak ditulis dengan menggunakan bahasa
Arab. Jadi, jika ingin menguasai ilmu dalam buku-buku tersebut, terlebih dahulu
harus belajar bahasa Arab.
Dalam fase perkembangannya, yakni pada tahun 1973, bahasa Arab telah
dijadikan sebagai bahasa resmi dalam lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB) yang sekaligus meningkatkan kedudukan bahasa Arab itu sendiri. Karena
itulah tidak berlebihan jika pengajaran bahasa Arab sekarang ini perlu
mendapatkan penekanan dan perhatian seksama, mulai dari tingkat dasar sampai
pada lembaga pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta, umum maupun
agama, untuk digalakkan dan diajarkan. Dalam pengajarannya tentunya harus
disesuaikan dengan taraf kemampuan dan perkembangan siswa.
Dalam pelaksanaannya pemberian pelajaran bahasa Arab sekarang ini tidak
hanya diajarkan di pondok-pondok pesantren saja tetapi sudah dikembangkan
dalam lembaga pendidikan formal bahkan dicantumkan dalam mata pelajaran
tersendiri di sekolah-sekolah khususnya yang berada di bawah naungan yayasan
Islamiyyah. Seperti MI (Madrasah Ibtidaiyyah) untuk tingkat dasar yang setara
dengan SD, MTs (Madrasah Tsanawiyah) yang setara dengan SMP, MA
(Madrasah Aliyah) yang setara dengan SMA dan untuk Perguruan Tinggi
contohnya adalah STAIN.
Namun, meskipun bahasa Arab sudah masuk dalam mata pelajaran
tersendiri di sekolah-sekolah, tidak semudah membalikkan telapak tangan siswa
dapat menyerap, memahami, serta menguasai materi bahasa Arab yang telah
diajarkan. Banyak siswa yang merasa kesulitan dalam menyerap dan memahami,
apalagi menguasai materi bahasa Arab yang telah diajarkan oleh gurunya.
Bahkan banyak di antara mereka yang menganggap bahasa Arab sebagai momok
yang menakutkan karena terlalu dibebani dengan sederet hafalan-hafalan teks
berbahasa Arab. Jadi yang dipermasalahkan sekarang adalah bagaimana
meningkatkan kualitas berbahasa Arab yang masih dianggap oleh siswa sebagai
bahasa yang sulit atau bahkan dipandangnya sebagai momok yang menakutkan.
Hal ini merupakan tantangan yang segera harus diupayakan pemecahannya. Di
sini, peranan guru atau pendidik dan pakar bahasa Arab sangat dinantikan.
Adapun kurang berhasilnya pembelajaran bahasa Arab banyak dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri
maupun faktor yang dipengaruhi oleh guru yang kurang memahami arti penting
ketepatan pemberian materi dan penggunaan metode serta strategi yang
produktif, aktif dan menyenangkan.
Untuk dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajarannya penting
sekali akan adanya guru bahasa Arab yang professional yang benar-benar
menguasai bahasa Arab, baik tentang kaidah ketatabahasaan Arab maupun
keterampilannya dalam berbahasa Arab. Selain itu, yang lebih utama untuk
diperhatikan oleh guru adalah unsur kreatif dalam mengajarkan materi bahasa
Arab, yaitu dalam perencanaan serta penggunaan berbagai macam strategi
pembelajaran bahasa Arab yang sesuai dengan materi yang akan diajarkannya
tentunya dengan memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Itu semua ditujukan
agar siswa benar-benar dapat menerima, memahami dan menguasai materi
bahasa Arab yang telah diajarkan, tanpa harus mengalami kejenuhan selama
proses pembelajaran bahasa Arab berlangsung.
Pembelajaran yang menarik berarti mempunyai unsur “menggelitik” bagi
siswa untuk diikuti. Dengan begitu siswa mempunyai motivasi untuk terus
mengikuti pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan berarti pembelajaran
yang cocok dengan suasana yang terjadi dalam diri siswa. Jika siswa tidak
senang, pasti juga siswa tidak ada perhatian. Ujung-ujungnya siswa akan pasif,
jenuh, dan masa bodoh. Guru yang baik harus mampu menangani masalah
tersebut.
Menyenangkan atau tidaknya proses pembelajaran bahasa Arab yang
berlangsung akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran
bahasa Arab. Jika dari awal proses pembelajaran bahasa Arab ini sudah
diterapkan berbagai macam strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan
maka tidak mustahil siswa akan semakin semangat, semakin termotivasi untuk
terus belajar bahasa Arab. Karena itulah penentuan strategi yang tepat ini
sangatlah penting untuk diperhatikan oleh para guru atau calon guru bahasa Arab.
Madrasah Ibtidaiyyah MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri adalah salah satu
lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Departemen Agama,
memiliki beberapa keunggulan-keunggulan dalam beberapa bidang, diantaranya
adalah menjadi salah satu MI Unggulan Di Kota Kediri. Yang artinya
pembelajaran di MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri ini dijadikan sebagai MI
percontohan untuk MI lain se-Kota Kediri, baik dalam dalam
pelajaran-pelajaran umum maupun agama.
Pelajaran bahasa Arab sesuai dengan kurikulum terbaru mulai diterapkan
pada kelas IV. Namun di MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri, pelajaran bahasa Arab mulai
diterapkan dalam mata pelajaran tersendiri sejak kelas I. Pelajaran bahasa Arab
pada kelas I ini ditujukan sebagai pengenalan atau pelatihan untuk dapat
memasuki materi pelajaran bahasa Arab di kelas IV. Bahasa Arab di kelas I ini
hanya diajarkan tentang mufradat dan percakapan, sementara untuk struktur
kalimat mulai diajarkan di kelas IV. Adapun untuk pembelajaran bahasa Arab di
MI tersebut sudah mulai ditekankan pada 4 keterampilan berbahasa yang
meliputi keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis Arab,
terutama adalah keterampilan berbicara. Hal ini sesuai dengan diterapkannya
praktek bercakap-cakap dengan bahasa Arab dengan cara siswa
mendemonstrasikan materi bahasa di depan kelas baik secara individual maupun
dengan berpasang-pasangan. Dengan adanya demonstrasi percakapan bahasa
Arab tersebut, siswa menjadi lebih aktif dalam kelasnya.
Jadi, dalam pelajaran bahasa Arab itu siswa dituntut untuk lebih aktif dalam
proses pembelajarannya. Tentunya untuk menarik keaktifan siswa, guru bahasa
Arabpun telah menyiapkan berbagai macam strategi pembelajaran yang bisa
membuat siswa tertarik untuk aktif di dalam proses pembelajarannya tersebut.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengembangkan
lebih lanjut tentang berbagai macam strategi pembelajaran bahasa Arab
di MI Negeri Bandar Kidul Kota Kediri
Komentar
Tiga urgensi bahasa Arab yang disampaikan Rasulullah saw itu sebenarnya sudah sangat cukup untuk menjadi landasan paling penting atau alasan paling kuat mendorong siswa semangat mempelajari dan menguasai bahasa Arab. What is the behind of they must have to learn arabic languange...penting untuk disampaikan kepada siswa, shg belajar bahasa Arab yg "menakutkan" tidak mereka pahami sebagai sebuah pelajaran yg wajib dipelajari karena memang ada dalam jadwal mata pelajaran mereka (kalo bahasa kerennya guru-guru sih we have no choice karena sdh diatur di kurikulum...*maaf*). Buat siswa cinta bahasa Arab karena mereka cinta kepada Rasulullah dalam penyampaian yg sesuai dg cara berpikir di usia mereka tentunya.
Bahasa adalah aplikasi. Kata "pakar bahasa" (jelas bukan saya nih) tempat belajar bahasa yang paling baik adalah di tempat dimana semua orang berbicara dan berkomunikasi dengan bahasa tersebut. Kalo boleh saya sampaikan dengan lebih sederhana, belajar bahasa Arab itu membutuhkan sebuah komunitas orang-orang yang berkomunikasi dengan bahasa itu. Dimana siswa ada didalamnya dan ikut berinteraksi secara aktif. Lembaga kursus yang paling canggih sekalipun (sekali lagi kata pakar bahasa), kalau tidak mampu menghadirkan sebuah komunitas berbahasa Arab, maka lembaga itu tidak akan mampu mencetak siswa yg benar-benar "mahir" berbahasa Arab (dan saya adalah salah satu korbannya...*ngaku*)
oke deh...semangat pak Muhtar !!! Komen ini sekedar curahan hati dari siswa yg sampai dengan sekarang belum juga "mahir" berbahasa Arab tapi ga pernah kehilangan semangat untuk mempelajarinya. Kalo dah ketemu strategi pembelajarannya...Ajarin saya juga ya...!!!
Wassalam
FA (Surabaya)